Langsung ke konten utama

"Yes" Often Comes After "No"

"Yes" Often Comes After "No"
Blog Riky -- Sebagai seorang marketing, saya selalu berupaya untuk berburu bahan bacaan dan melahap ilmunya. Sehingga, dalam keseharian beraktifitas, ilmu yang di dapatkan tersebut bisa di terapkan. Minimal, motivasi baru kita dapatkan untuk terus bergairah dalam melakukan penjualan.

Salah satu buku yang saya miliki saat ini adalah " Setiap Orang Sales Harus Punya Sales Script Ini ! ", karya Dedy Budiman dan James Gwee, yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Pengalaman saya dalam keseharian memang sesuai yang di tuliskan dalam buku ini. " Hampir dalam 70 % kasus, kata 'tidak' itu sebenarnya berarti : ' Saya belum Yakin, nanti saya pikir-pikir lagi. Saya butuh waktu dan informasi lebih lanjut, sebelum memutuskannya. " 

Awalnya ketika banyak yang menolak terhadap produk yang saya tawarkan "asuransi jiwa", saya menganggap itu sebuah kata terakhir, artinya saya tidak bisa masuk lagi alias mentok. 

Namun sekarang, seiring bertambahnya pengalaman di lapangan, setiap kata 'tidak' terlontar, saya tidak menganggap itu sebagai akhiran. Saya tidak pernah untuk melepaskan contact dengan nasabah saya. Baik melalui telepon atau bertemu langsung, saya sering tidak membicarakan produk yang pernah saya tawarkan, akan tetapi sesekali itu saya singgung sebagai pengingat bagi nasabah tersebut. Dan berusaha terus meyakinkan kompetensi kita dan produk bagus yang  ditawarkan.

Kebanyakan nasabah, ketika belum yakin untuk produk yang kita tawarkan, mereka lebih memilih mengatakan 'tidak', meskipun ada kecendrungan untuk mengambil produk kita tersebut. Kata ' tidak ' terlontar dari nasabah bisa dimaksudkan belum sekarang, saya belum yakin, saya cari informasi dari produk pembanding dulu. Dengan begitu si nasabah berfikir salesperson tidak akan datang lagi untuk ngotot menjual. Toh, kalau nasabah merasa butuh suatu saat dia pasti akan mencari produk tersebut, meskipun melalui orang lain.

Nah, sebagai seorang salesperson yang profesional, kata 'tidak' jangan menjadi penciut semangat kita dalam berjualan. dari 10 orang yang kita prospek, pasti akan ada 1 atau 2 yang tertarik dan salah satunya bisa closing. Kunjungi lagi dan lagi nasabah tersebut, tentunya sesuai sikon dari nasabah, dan sesuai kreatifitas kita di  lapangan. Tentunya wawasan kita tentang produk dan pemahaman tentang si prospek juga kita tingkatkan, agar persentase kemungkinan terwujudnya closing semakin tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mobil Pick UP Nganggur? Coba Jalankan Ide Ini..

Saya sangat sering melihat mobil pick up di parkir pada pinggir jalan dan di pasang spanduk bertuliskan di sewakan. Saya merasa, jika hanya di parkir seperti itu, kecil kemungkinan untuk mendapatkan pelanggan yang mau menyewa.  Pada tahun 2015 yang lalu saya mendapatkan semua proyek pengiriman sebuah cabang perusahaan farmasi di kota Padang untuk tujuan seluruh rumah sakit dan apotik di dalam Sumatera Barat. Padahal waktu itu, armada kami hanya baru ada satu unit avanza dan satu unit grand max. Kami mencoba mencari tambahan mobil ke kantor pusat, jawabannya pun tidak bisa segera, palingan beberapa bulan lagi permintaan mobil bisa datang ke Padang.  Alhasil kami mencoba mencari penyewaan armada, dan ketemulah banyak mobil parkir di pinggir jalan, kalau di Padang paling sering di dekat Jl. Kh. Ahmad Dahlan Padang posisi kalau kita dari Pasar Alai menuju Mesjid Raya Sumbar. Setelah ditanya berapa ongkos sewanya dari By pass simp. Kuranji menuju simp. kampus UBH di Ulak Karang, Su

Cara Mendapatkan Mesin EDC Bank Mandiri

sumber foto : investor.co.id Beruntunglah Toko-toko yang memiliki tampilan yang memikat atau ramai di kunjungi konsumen. Biasanya toko yang berpenampilan memikat, tidak perlu datang ke bank Mandiri, tetapi tinggal duduk saja menunggu orang bank yang akan menemui pemiliknya. Lho, kenapa begitu ? Seperti tulisan penulis sebelumnya ( gencarnya pihak bank memasarkan edc ), Pihak Marketing EDC bank Mandiri akan berkeliaran di jalan-jalan utama dan akan menyasar toko-toko yang berpotensi transaksi besar. Mereka akan mengutamakan toko-toko yang seperti itu. Menemui ownernya, kemudian menjelaskan program tawaran EDC bank Mandiri. Jika setuju, owner toko tinggal melengkapi syarat-syarat yang wajib untuk di penuhi. Bagi toko-toko yang terletak agak jauh dari jalan utama, dan baru berdiri, owner toko silahkan datang ke bank Mandiri dan menemui Customer Service. Cukup bilang, saya mau EDC Bank Mandiri, jika belum ada rekening Mandiri silahkan buka rekening, jika sudah tinggalkan saja

7 Tips Penting Pengiriman Motor Melalui Jasa Ekspedisi

Ayo, siapa yang mau kirim motor? Dunsanak, jika mau kirim motor, ada beberapa hal yang mesti dunsanak ingat. Pertama , Ekspedisinya bisa di percaya. Ekspedisi yang bisa di percaya cara melihatnya gimana? Cek kantornya dulu. Besar kagak kantornya? Armadanya ada tidak? kemudian banyak tidak karyawannya?  Jika kantornya besar, armada ada, karyawan banyak, apalagi kantornya sangat bagus, apalagi karyawannya komunikasinya bagus. Ini bisa dipastikan ekspedisinya sangat bisa dipercaya. Kedua , Bisa Di Tracking melalui internet. Ini yang sangat penting. Bisa di cek melalui internet adalah sebuah keharusan. Gak mungkin kan sipengirim menelfon terus ke kantor ekspedisi. Ini juga tanda bahwa perusahaan tersebut sudah besar, dan pastinya mereka lebih menjaga kiriman, jika pengiriman jelek tentunya akan berdampak pada nama baik perusahaan. Ketiga, Ongkir Masuk Akal. Nah, ini yang paling dipertimbangkan. Jika ada ekspedisi yang memberikan penawaran yang sangat murah, harap berhati