Langsung ke konten utama

Membiasakan Transaksi Non Tunai

Membiasakan Transaksi Non Tunai
Blog Riky -- Hmm..Sudah satu tahun lebih meninggalkan dunia perbankan. Pertumbuhan mesin Gesek atau Electronic Data Capture (EDC) di kotaku semakin marak, Luar biasa. Ini menunjukkan perbankan mulai aktif untuk mendidik masyarakat untuk membiasakan diri untuk melakukan transaksi non tunai. Bahkan sekarang seluruh SPBU memasang mesin EDC Bank Mandiri disetiap mesin "dispensernya".

BCA, BNI, dan BRI juga tidak ketinggalan. Biasanya BCA tidak memiliki tenaga pemasar khusus untuk mesin EDC, sekarang sudah ada 5 orang di kota ku. BRI disetiap cabang bagian funding-nya menjalankan tugas sekaligus memasarkan mesin EDC. Tak kalah juga dengan BRI, BCA, dan Mandiri, BNI juga melakukan hal demikian, namun masih kalah cepat dengan Mandiri, BRI dan BCA. Bank swasta lainnya yaitu Danamon dan CIMB Niaga. 

Biasanya sebagai pendatang baru, masuk ke pasar memakai strategi dengan harga murah. Yah, dari segi Merchant Discount Rate (MDR) atau biasa dikenal dengan cas. Seperti Mandiri pada tahun 2011 merambah pasar, memasang MDR dibawah 2,5 persen sehingga BCA kewalahan. Sampai akhir tahun 2014 ini rata-rata mandiri, BCA, dan BNI memasang MDR 2 persen di kotaku. Berbeda halnya dengan Bank Danamon, mengambil MDR yang rendah 1,9 % dan BRI yang lebih rendah lagi, bahkan bisa sampai 1,7 %. 

Semakin gencarnya bank dalam memasarkan mesin EDC di tempat perbelanjaan, semakin memudahkan konsumen dan semakin rendah pula MDR yang berlaku. Tentunya semakin menguntungkan pihak toko dan pemegang kartu kredit atau debit. Harusnya seperti itu, sehingga masyarakat nantinya tidak menggunakan uang tunai lagi, tinggal gesek kartu atm dan kartu kredit atau kartu prepaid seperti e-money (mandiri), Flazz(BCA) atau Brizzi (BRI).

Kita ambil contoh saja, jika MDR di suatu toko diberikan 2 %, itu berarti setiap transaksi yang terjadi di toko tersebut sejumlah 2 % masuk ke pihak bank. Jika margin barang yang dijual di toko kecil, maka MDR itu pun akan dibebankan ke konsumen. Bisa dengan menaikkan harga 2 persen secara langsung atau pemegang kartu akan dikenakan Cas tambahan 2 persen. Biasanya seperti toko kebutuhan sehari-hari, emas, barang elektronik cas di tanggung pemilik kartu. 

Untuk transaksi tunai pada saat ini, sangatlah beresiko. Bagi pemilik toko dan karyawan memegang uang tunai terlalu banyak di toko akan mengundang hal-hal yang tidak baik. Maka, dengan pemanfaatan mesin EDC ini, konsumen hendaknya di arahkan untuk menggunakan kartu atm, kartu kredit, atau kartu prepaid, sehingga uang transaksi tersebut langsung masuk ke rekening pemilik toko. Mengguntungkan bukan?

Satu hal yang menjadi kendala bagi pemilik toko saat ini untuk memasang mesin yaitu, adanya biaya administrasi. Wajar apabila bank mengenakan biaya administrasi bulanan ke pemilik toko. Karena biaya pengadaan mesin dan sistem, serta biaya pengelolaan dan perawatan pasti juga ada. Namun, dengan transaksi yang semakin tinggi (sales volume), maka biaya tersebut pada sejatinya bisa tertutupi. Tapi, bagaimana lagi, jika transaksi seret, tentunya jangankan untung, rugi pun menerpa bank pemilik mesin. Nah, jadi disini dibutuhkan kedua belah pihak untuk membuat transaksi tinggi. Pemilik toko menyarankan konsumennya untuk melakukan transaksi non tunai, pihak bank mengedukasikan nasabahnya untuk menggunakan atm atau kartu kredit atau kartu prepaid untuk di gunakan di merchant-merchant bank yang bersangkutan. 

Sangat banyak manfaat dengan melakukan transaksi non tunai, kita akan mengarah kesana. Maka diperlukan peran dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk hal itu. 

Komentar

  1. tq artikelnya sob..

    http://lokermudisumatera.blogspot.com/2015/02/klikofficecoid-belanja-online-peralatan.html

    BalasHapus
  2. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Keuangan dan Perbankan.

    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Perbankan yang bisa anda kunjungi di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal, terima kasih atas kunjungan dari pak Alif..semoga bermanfaat

      Hapus
  3. terima kasih

    http://st3telkom.ac.id/

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. sama2 mbak marselianadwi, semoga bermanfaat

      Hapus
  5. terima kasih atas kunjungannya...

    BalasHapus
  6. sepp terima kasih atas kunjungannya dan komentarnya, saya segera akan berkunjung balik ke blog reno. salam kenal

    BalasHapus
  7. terima kasih mbak vonie semoga sukses kuliahnya di ST3telkom ya,...

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tanggapan dan sarannya untuk postingan ini.

Postingan populer dari blog ini

Mobil Pick UP Nganggur? Coba Jalankan Ide Ini..

Saya sangat sering melihat mobil pick up di parkir pada pinggir jalan dan di pasang spanduk bertuliskan di sewakan. Saya merasa, jika hanya di parkir seperti itu, kecil kemungkinan untuk mendapatkan pelanggan yang mau menyewa.  Pada tahun 2015 yang lalu saya mendapatkan semua proyek pengiriman sebuah cabang perusahaan farmasi di kota Padang untuk tujuan seluruh rumah sakit dan apotik di dalam Sumatera Barat. Padahal waktu itu, armada kami hanya baru ada satu unit avanza dan satu unit grand max. Kami mencoba mencari tambahan mobil ke kantor pusat, jawabannya pun tidak bisa segera, palingan beberapa bulan lagi permintaan mobil bisa datang ke Padang.  Alhasil kami mencoba mencari penyewaan armada, dan ketemulah banyak mobil parkir di pinggir jalan, kalau di Padang paling sering di dekat Jl. Kh. Ahmad Dahlan Padang posisi kalau kita dari Pasar Alai menuju Mesjid Raya Sumbar. Setelah ditanya berapa ongkos sewanya dari By pass simp. Kuranji menuju simp. kampus UBH di Ulak Karang, Su

Cara Mendapatkan Mesin EDC Bank Mandiri

sumber foto : investor.co.id Beruntunglah Toko-toko yang memiliki tampilan yang memikat atau ramai di kunjungi konsumen. Biasanya toko yang berpenampilan memikat, tidak perlu datang ke bank Mandiri, tetapi tinggal duduk saja menunggu orang bank yang akan menemui pemiliknya. Lho, kenapa begitu ? Seperti tulisan penulis sebelumnya ( gencarnya pihak bank memasarkan edc ), Pihak Marketing EDC bank Mandiri akan berkeliaran di jalan-jalan utama dan akan menyasar toko-toko yang berpotensi transaksi besar. Mereka akan mengutamakan toko-toko yang seperti itu. Menemui ownernya, kemudian menjelaskan program tawaran EDC bank Mandiri. Jika setuju, owner toko tinggal melengkapi syarat-syarat yang wajib untuk di penuhi. Bagi toko-toko yang terletak agak jauh dari jalan utama, dan baru berdiri, owner toko silahkan datang ke bank Mandiri dan menemui Customer Service. Cukup bilang, saya mau EDC Bank Mandiri, jika belum ada rekening Mandiri silahkan buka rekening, jika sudah tinggalkan saja

7 Tips Penting Pengiriman Motor Melalui Jasa Ekspedisi

Ayo, siapa yang mau kirim motor? Dunsanak, jika mau kirim motor, ada beberapa hal yang mesti dunsanak ingat. Pertama , Ekspedisinya bisa di percaya. Ekspedisi yang bisa di percaya cara melihatnya gimana? Cek kantornya dulu. Besar kagak kantornya? Armadanya ada tidak? kemudian banyak tidak karyawannya?  Jika kantornya besar, armada ada, karyawan banyak, apalagi kantornya sangat bagus, apalagi karyawannya komunikasinya bagus. Ini bisa dipastikan ekspedisinya sangat bisa dipercaya. Kedua , Bisa Di Tracking melalui internet. Ini yang sangat penting. Bisa di cek melalui internet adalah sebuah keharusan. Gak mungkin kan sipengirim menelfon terus ke kantor ekspedisi. Ini juga tanda bahwa perusahaan tersebut sudah besar, dan pastinya mereka lebih menjaga kiriman, jika pengiriman jelek tentunya akan berdampak pada nama baik perusahaan. Ketiga, Ongkir Masuk Akal. Nah, ini yang paling dipertimbangkan. Jika ada ekspedisi yang memberikan penawaran yang sangat murah, harap berhati